Rabu, 04 Februari 2015

Meledaknya Perang Dingin


             
Sebelum membahas tentang perang dingin, sebenarnya apakah perang dingin itu? Perang dingin yaitu periode dimana terjadi ketegangan, persaingan antara Amerika (Blok Barat) dengan Uni soviet (BlokTimur). Ketegangan tersebut terjadi pada berbagai bidang, diantaranya politik, ,militer, ideologi.Perang tersebut terjadi antara tahun 1947-1991.
1.Latar Belakang terjadinya perang dingin.
Pada saat berlangsungya Perang Dunia II, Amerika dan Soviet memegang peranan penting didalamnya. Keduanya memiliki peran penting dalam kemenangan sekutu. Namun keduanya memiliki ideologi yang sangat berseberangan. Amerika dengan ideologi liberalis-kapitalis sedangkan Uni Soviet dengan ideologi komunisnya. Keduanya menganggap ideologinya paling baik dan mampu menjawab tantangan dari segala bidang. Perang ideologipun menjadi warna dominan pada masa itu. Kedua Negara itupun melakukan ekspansi ke Negara-negara lain. Berbagai metode digunakan, dari memberi bantuan ekonomi sampai kerjasama militer. Kedua Negara tersebut saling mencurigai, bahkan sering juga terjadi ketegangan di kedua belah pihak. Amerika selalu berupaya menggagalkan langkah Soviet, begitu pula sebaliknya, Soviet ingin menyebarkan paham komunismenya keseluruh dunia
Bukan hanya kejadian-kejadian di Eropa saja yang menyebabkan terjadinya perang dingin, namun kejadian di Asia juga. Seperti kemenangan Mao Zedong atas perang saudarada China. Kemenangan tersebut berakibat menguatnya paham komunis di China yang secara otomatis Soviet mendapat sekutu akibat paham yang mereka anut sama dengan Soviet. . Kejadian lain juga turut memicu munculnya perang dingin yaitu penyerangan Korea Selatan oleh Korea Utara. Hal tersebut bisa dikatakan penyerangan frontal ideologi demokratis-liberalis oleh ideologi komunis. Hal tersebut menyebabkan Korea terbagi menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.
2. Perang dingin
Dalam usaha melancarkan ekspansi politis dan ideologis, Amerika mengeluarkan Marshall Plan. Tujuannya adalah agar masyarakat Eropa segera bangkit dari keterpurukan akibat perang dunia ke II dan menjadi mitra Amerika dalam menghadapi paham komunis dari Uni Soviet. Kebijakan lain yaitu kebijakan Truman Doctrin. Kebijakan itu berisikan kesediaan Amerika untuk memberikan bantuan kepada antikomunis di Turki da Yunani. Selain itu, Amerika juga menetapkan politik luar negeri Containment, yaitu strategi politik luar negeri  untuk membendung kekuatan Uni Soviet.
Di satu sisi, Uni soviet juga melakukan ekspansi ke Asia dan EropaTimur. Pada saat Berlin (Ibukota Jerman Timur) di kuasai oleh Soviet, Joseph Stalin melakukan blokade Jerman Barat dengan cara memutus hubungan jalan dan jalur perkeretaapian. Hal itu menyebabkan konfrontasi antara Amerika dan Uni Soviet. Pada krisis ini, Amerika memberikan bantuan kepada Jerman Barat yang disebut dengan “Berlin Airlift”. Selain itu, Amerika juga melakukan penangkalan untuk membela Jerman Barat dengan cara menempatkan senjata penghancur jarak jauh dan serdadu Amerika di Negara sekutunya, Inggris. Akibat kejadian tersebut terbentuklah  NATO (North Atlantic Treaty Organization) yang memiliki tujuan untuk mendukung stabilitas politik dan keamanan daerah Atlantik Utara. Pada awal berdirinya, anggota-anggotanya yaitu Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Belanda, Belgia, Italia, Portugal, Islandia,Norwegia, Luxemburg, dan Denmark. Jika ada salah satu Negara anggota NATO terancam, maka hal itu berarti ancaman juga untuk anggota yang lain. Strategi itu digunakan Amerika untuk menangkal ekspansi Soviet ke wilayah Eropa.
Blok Timur (Soviet dan sekutunya) juga tidak tinggal diam. Mereka membentuk Warsaw Pact (Pakta Warsawa). Anggotanya terdiri dari Jerman Timur, Polandia,Bulgaria, Cekoslowakia, Hungaria, dan Albania. Tujuan dibentuknya adalah untuk menangkal dampak dari pembangunan instalasi senjata di Jerman Barat. Sebelumnya Pakta Warsaw bernama Warsaw Treaty of Friendship, Cooperation, And Mutual Assistance. Tahun 1961 Albania memutuskan keluar dari Warsaw pact karena perbedaan ideologi.
Akibat ideologi kedua Negara yang bertentangan ini, timbullah istilah Negara Barat dan Negara Timur. Negara Barat dianalogikan dengan paham liberalis sedangkan Negara Timur dianalogikan sebagai paham komunis. Perang dingin tidak hanya terjadi di Eropa saja, tetapi juga terjadi di Asia bahkan lebih terbuka dalam bentuk kontak senjata. Mantan Perdana menteri Inggris, Winston Churchill memberikan pernyataannya terhadap sikap ekspansif Uni Soviet. Dalam pernyataannya politik “Tirai besi” dapat diterapkan untuk memisahkan hubungan antara Eropa Barat dan Eropa Timur. Pernyataan dari Winston tersebut menyebabkan dikeluarkannya kebijakan isolasi yang melarang adanya arus lalulintas dan komunikasi diantara kawasan Eropa Barat dengan kawasan Eropa Timur.
3. Berakhirnya perang dingin
Perang dingin mulai berakhir ketika pemimpin Uni Soviet, Michail Gorbachev meluncurkan program reformasi. Akibatnya Soviet kehilangan kekuasaanny di Eropa Timur dan akhirnya dibubarka pada 1991.
Peristiwa yang menandai akhir dari perang dingin:
1.Runtuhnya Uni Soviet.
Pada saat Michail Gorbachev (Sekertaris Jenderal PKUS) menggantikan Konstantin Chernenko menjadi orang nomor satu di Soviet, banyak perubahan terjadi. Ia sudah mengamati keadaan sosial-ekonominya yang jauh tertinggal dari Amerika Serikat dan Eropa Barat. Dengan latar belakang tersebut ia menggulirkan berbagai gagasan diberbagai bidang. Namun tidak semua menyutujuinya. Akibatnya terjadi kudeta yang dilkaukan oleh wakil presiden Gennadi Yanayev yang dapat digagalkan oleh Boris Yeltsin, pemimpin kelompok radikal. Michail selamat dari kudeta tersebut. Tetapi ia menghadapi krisis ekonomi, kelompok-kelompok milter terpecah-pecah dan Negara-negara abagian menuntut untuk merdeka. Akibatnya Michail mengundurkan diri dan membubarkan PKUS yang mengakibatkan Vacuum of power dalam pemerintahan. Sehari setelah peristiwa tersebut Boris Yeltsin mengambil alih pemerintahan. Tindkan tersebut mendapat pertentangan dari Negara- Negara bagian US. Akibatnya Negara-negara bagian Uni Soviet dapat melepaskan diri dan runtuhlah Uni Soviet. Selanjutnya Negara bekas Uni Soviet mengikat diri didalam organisasi Commonwealth of independent Soviet (CIS) dibawah pimpinan Rusia.

2. Bersatunya Jerman.
Bersatunya Jerman ditandainya tembok Berlin yang menjadi simbol bergabungnya wilayah Jerman Barat dengan wilayah Jerman Timur.

4.Dampak perang dingin
1. Dampak positif
a. Dalam bidang teknologi
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan IPTEK di negara mereka.
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
b. Dalam bidang militer
Pada perang dingin ini memicu para Negara-negara untuk meningkatkan kemampuan militer mereka.

2. Dampak negatif
a.Bidang militer
masyarakat dunia mengalami ketakukan akibat pengembangan senjata nuklir yang dilakukan oleh kedua belah pihak.  Masyarakat takut jika terjadi perang nuklir yang akan mngakibatkan kerugian yang sangat besar yang bukan hanya akan dialami oleh kedua belah pihak saja.
b. bidang politik
terpecahnya Jerman menjadi Jerman Barat dan jerman Timur. Dalam perpecahan tersebut dibangun tembok Berlin yang digunakan agar penduduk jerman timur tidak bisa menyeberang ke jerman barat. Tembok tersebut menjadisimbol terjadinya pernag dingin.

5. Indonesia pada saat perang dingin
Pada saat pemerintahan presiden Soekarno, Indonesia memberlakukan politik bebas aktif yang berarti tidak memihak kedua blok (Barat maupun Timur) namun tetap aktif dalam memerjuangkan kedmaian dunia. Peran serta Indonesia dalam stabilitas keamanan dunia secara aktif ditunjukkan dengan psukan misi perdamaian yang bernama Pasukan Garuda. Pada masa perang dingin muncul konflik di Asia Tenggara yang mengakibatkan terganggunya stabilitas regional. Seperti pertikaian Kamboja. Untuk menyelesaikan pertikian tersebut diadakan konferensi di Jakarta membahas bagaimana menghenteikan pertikaian Kamboja. Konferensi ini di hadiri oleh Laos,Vietnam Selatan, Filiphina, Jepang, Korea Selatan, Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, Selandia Baru, dan Australia. Tujuannya untuk mewujudkan kondisi damai di kawasan Asia Tenggara. Indonesia mencoba menawarkan jasa baik dalam penyelesaian konflik tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar