1.Latar Belakang terjadinya perang dingin.
Pada saat berlangsungya Perang Dunia II, Amerika
dan Soviet memegang peranan penting didalamnya. Keduanya memiliki peran penting
dalam kemenangan sekutu. Namun keduanya memiliki ideologi yang sangat
berseberangan. Amerika dengan ideologi liberalis-kapitalis sedangkan Uni Soviet
dengan ideologi komunisnya. Keduanya menganggap ideologinya paling baik dan mampu
menjawab tantangan dari segala bidang. Perang ideologipun menjadi warna dominan
pada masa itu. Kedua Negara itupun melakukan ekspansi ke Negara-negara lain.
Berbagai metode digunakan, dari memberi bantuan ekonomi sampai kerjasama
militer. Kedua Negara tersebut saling mencurigai, bahkan sering juga terjadi
ketegangan di kedua belah pihak. Amerika selalu berupaya menggagalkan langkah
Soviet, begitu pula sebaliknya, Soviet ingin menyebarkan paham komunismenya
keseluruh dunia
Bukan hanya kejadian-kejadian di Eropa saja yang
menyebabkan terjadinya perang dingin, namun kejadian di Asia juga. Seperti
kemenangan Mao Zedong atas perang saudarada China. Kemenangan tersebut
berakibat menguatnya paham komunis di China yang secara otomatis Soviet
mendapat sekutu akibat paham yang mereka anut sama dengan Soviet. . Kejadian
lain juga turut memicu munculnya perang dingin yaitu penyerangan Korea Selatan
oleh Korea Utara. Hal tersebut bisa dikatakan penyerangan frontal ideologi
demokratis-liberalis oleh ideologi komunis. Hal tersebut menyebabkan Korea
terbagi menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.
2.
Perang dingin
Dalam usaha melancarkan ekspansi politis dan
ideologis, Amerika mengeluarkan Marshall Plan. Tujuannya adalah agar
masyarakat Eropa segera bangkit dari keterpurukan akibat perang dunia ke II dan
menjadi mitra Amerika dalam menghadapi paham komunis dari Uni Soviet. Kebijakan
lain yaitu kebijakan Truman Doctrin. Kebijakan itu berisikan kesediaan
Amerika untuk memberikan bantuan kepada antikomunis di Turki da Yunani. Selain
itu, Amerika juga menetapkan politik luar negeri Containment, yaitu
strategi politik luar negeri untuk
membendung kekuatan Uni Soviet.
Di satu sisi, Uni soviet juga melakukan ekspansi
ke Asia dan EropaTimur. Pada saat Berlin (Ibukota Jerman Timur) di kuasai oleh
Soviet, Joseph Stalin melakukan blokade Jerman Barat dengan cara memutus hubungan
jalan dan jalur perkeretaapian. Hal itu menyebabkan konfrontasi antara Amerika
dan Uni Soviet. Pada krisis ini, Amerika memberikan bantuan kepada Jerman Barat
yang disebut dengan “Berlin Airlift”. Selain itu, Amerika juga melakukan
penangkalan untuk membela Jerman Barat dengan cara menempatkan senjata
penghancur jarak jauh dan serdadu Amerika di Negara sekutunya, Inggris. Akibat
kejadian tersebut terbentuklah NATO (North
Atlantic Treaty Organization) yang memiliki tujuan untuk mendukung
stabilitas politik dan keamanan daerah Atlantik Utara. Pada awal berdirinya,
anggota-anggotanya yaitu Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Belanda,
Belgia, Italia, Portugal, Islandia,Norwegia, Luxemburg, dan Denmark. Jika ada
salah satu Negara anggota NATO terancam, maka hal itu berarti ancaman juga
untuk anggota yang lain. Strategi itu digunakan Amerika untuk menangkal
ekspansi Soviet ke wilayah Eropa.
Blok Timur (Soviet dan sekutunya) juga tidak
tinggal diam. Mereka membentuk Warsaw Pact (Pakta Warsawa). Anggotanya terdiri
dari Jerman Timur, Polandia,Bulgaria, Cekoslowakia, Hungaria, dan Albania.
Tujuan dibentuknya adalah untuk menangkal dampak dari pembangunan instalasi
senjata di Jerman Barat. Sebelumnya Pakta Warsaw bernama Warsaw Treaty of
Friendship, Cooperation, And Mutual Assistance. Tahun 1961 Albania
memutuskan keluar dari Warsaw pact karena perbedaan ideologi.
Akibat ideologi kedua Negara yang bertentangan
ini, timbullah istilah Negara Barat dan Negara Timur. Negara Barat dianalogikan
dengan paham liberalis sedangkan Negara Timur dianalogikan sebagai paham
komunis. Perang dingin tidak hanya terjadi di Eropa saja, tetapi juga terjadi
di Asia bahkan lebih terbuka dalam bentuk kontak senjata. Mantan Perdana
menteri Inggris, Winston Churchill memberikan pernyataannya terhadap sikap
ekspansif Uni Soviet. Dalam pernyataannya politik “Tirai besi” dapat diterapkan
untuk memisahkan hubungan antara Eropa Barat dan Eropa Timur. Pernyataan dari
Winston tersebut menyebabkan dikeluarkannya kebijakan isolasi yang melarang
adanya arus lalulintas dan komunikasi diantara kawasan Eropa Barat dengan
kawasan Eropa Timur.
3.
Berakhirnya perang dingin
Perang
dingin mulai berakhir ketika pemimpin Uni Soviet, Michail Gorbachev meluncurkan
program reformasi. Akibatnya Soviet kehilangan kekuasaanny di Eropa Timur dan
akhirnya dibubarka pada 1991.
Peristiwa
yang menandai akhir dari perang dingin:
1.Runtuhnya
Uni Soviet.
Pada saat
Michail Gorbachev (Sekertaris Jenderal PKUS) menggantikan Konstantin Chernenko
menjadi orang nomor satu di Soviet, banyak perubahan terjadi. Ia sudah
mengamati keadaan sosial-ekonominya yang jauh tertinggal dari Amerika Serikat
dan Eropa Barat. Dengan latar belakang tersebut ia menggulirkan berbagai
gagasan diberbagai bidang. Namun tidak semua menyutujuinya. Akibatnya terjadi
kudeta yang dilkaukan oleh wakil presiden Gennadi Yanayev yang dapat digagalkan
oleh Boris Yeltsin, pemimpin kelompok radikal. Michail selamat dari kudeta
tersebut. Tetapi ia menghadapi krisis ekonomi, kelompok-kelompok milter
terpecah-pecah dan Negara-negara abagian menuntut untuk merdeka. Akibatnya
Michail mengundurkan diri dan membubarkan PKUS yang mengakibatkan Vacuum of
power dalam pemerintahan. Sehari setelah peristiwa tersebut Boris Yeltsin
mengambil alih pemerintahan. Tindkan tersebut mendapat pertentangan dari
Negara- Negara bagian US. Akibatnya Negara-negara bagian Uni Soviet dapat
melepaskan diri dan runtuhlah Uni Soviet. Selanjutnya Negara bekas Uni Soviet
mengikat diri didalam organisasi Commonwealth of independent Soviet (CIS)
dibawah pimpinan Rusia.
2. Bersatunya
Jerman.
Bersatunya
Jerman ditandainya tembok Berlin yang menjadi simbol bergabungnya wilayah
Jerman Barat dengan wilayah Jerman Timur.
4.Dampak
perang dingin
1. Dampak
positif
a. Dalam
bidang teknologi
Pada
masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer
mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan
dana yang besar demi kemajuan IPTEK di negara mereka.
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
b. Dalam bidang militer
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
b. Dalam bidang militer
Pada perang
dingin ini memicu para Negara-negara untuk meningkatkan kemampuan militer
mereka.
2. Dampak negatif
a.Bidang
militer
masyarakat
dunia mengalami ketakukan akibat pengembangan senjata nuklir yang dilakukan
oleh kedua belah pihak. Masyarakat takut
jika terjadi perang nuklir yang akan mngakibatkan kerugian yang sangat besar
yang bukan hanya akan dialami oleh kedua belah pihak saja.
b. bidang
politik
terpecahnya
Jerman menjadi Jerman Barat dan jerman Timur. Dalam perpecahan tersebut
dibangun tembok Berlin yang digunakan agar penduduk jerman timur tidak bisa
menyeberang ke jerman barat. Tembok tersebut menjadisimbol terjadinya pernag
dingin.
5. Indonesia
pada saat perang dingin
Pada saat
pemerintahan presiden Soekarno, Indonesia memberlakukan politik bebas aktif
yang berarti tidak memihak kedua blok (Barat maupun Timur) namun tetap aktif
dalam memerjuangkan kedmaian dunia. Peran serta Indonesia dalam stabilitas
keamanan dunia secara aktif ditunjukkan dengan psukan misi perdamaian yang
bernama Pasukan Garuda. Pada masa perang dingin muncul konflik di Asia Tenggara
yang mengakibatkan terganggunya stabilitas regional. Seperti pertikaian
Kamboja. Untuk menyelesaikan pertikian tersebut diadakan konferensi di Jakarta
membahas bagaimana menghenteikan pertikaian Kamboja. Konferensi ini di hadiri
oleh Laos,Vietnam Selatan, Filiphina, Jepang, Korea Selatan, Indonesia,
Thailand, Singapura, Malaysia, Selandia Baru, dan Australia. Tujuannya untuk
mewujudkan kondisi damai di kawasan Asia Tenggara. Indonesia mencoba menawarkan
jasa baik dalam penyelesaian konflik tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar